Saturday, October 1, 2011

Jenis KB


Pengertian Kontrasepsi
Kontrasepsi berasal dari kata ‘kontra’ yang berarti mencegah/menghalangi dan ‘konsepsi’ yang berarti pembuahan atau pertemuan antara sel telur dengan sperma. Jadi kontrasepsi dapat diartikan sebagai suatu cara untuk mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur dengan sperma. Kontrasepsi dapat menggunakan berbagai macam cara, baik dengan menggunakan hormon, alat ataupun melalui prosedur operasi. Tingkat efektivitas dari kontrasepsi tergantung dari usia, frekuensi melakukan hubungan seksual dan yang terutama apakah menggunakan kontrasepsi tersebut secara benar. Banyak metode kontrasepsi yang memberikan tingkat efektivitas hingga 99 % jika digunakan secara tepat. Jenis kontrasepsi yang ada saat ini adalah : kondom (pria atau wanita), pil (baik yang kombinasi atau hanya progestogen saja), implan/susuk, suntik, patch/koyo kontrasepsi, diafragma dan cap, IUD dan IUS, serta vasektomi dan tubektomi.

Jenis-jenis kontrasepsi
Yang dibahas disini adalah jenis kontrasepsi yang banyak digunakan di Indonesia, yaitu :
kondom
 
Kondom merupakan jenis kontrasepsi penghalang mekanik. Kondom mencegah kehamilan dan infeksi penyakit kelamin dengan cara menghentikan sperma untuk masuk ke dalam vagina. Kondom pria dapat terbuat dari bahan latex (karet), polyurethane (plastik), sedangkan kondom wanita terbuat dari polyurethane. Pasangan yang mempunyai alergi terhadap latex dapat menggunakan kondom yang terbuat dari polyurethane. Efektivitas kondom pria antara 85-98 % sedangkan efektivitas kondom wanita antara 79-95 %. Harap diperhatikan bahwa kondom pria dan wanita sebaiknya jangan digunakan secara bersamaan.
 
 
 
Suntikan kontrasepsi diberikan setiap 3 bulan sekali. Suntikan kontrasepsi mengandung hormon progestogen yang menyerupai hormon progesterone yang diproduksi oleh wanita selama 2 minggu pada setiap awal siklus menstruasi. Hormon tersebut mencegah wanita untuk melepaskan sel telur sehingga memberikan efek kontrasepsi. Banyak klinik kesehatan yang menyarankan penggunaan kondom pada minggu pertama saat suntik kontrasepsi. Sekitar 3 dari 100 orang yang menggunakan kontrasepsi suntik dapat mengalami kehamilan pada tahun pertama pemakaiannya.
 
 
 
Implan atau susuk kontrasepsi merupakan alat kontrasepsi yang berbentuk batang dengan panjang sekitar 4 cm yang di dalamnya terdapat hormon progestogen, implan ini kemudian dimasukkan ke dalam kulit di bagian lengan atas. Hormon tersebut kemudian akan dilepaskan secara perlahan dan implan ini dapat efektif sebagai alat kontrasepsi selama 3 tahun. Sama seperti pada kontrasepsi suntik, maka disarankan penggunaan kondom untuk minggu pertama sejak pemasangan implan kontrasepsi tersebut.
 
 
 
IUD (intra uterine device) merupakan alat kecil berbentuk seperti huruf T yang lentur dan diletakkan di dalam rahim untuk mencegah kehamilan, efek kontrasepsi didapatkan dari lilitan tembaga yang ada di badan IUD. IUD merupakan salah satu kontrasepsi yang paling banyak digunakan di dunia. Efektivitas IUD sangat tinggi sekitar 99,2-99,9 %, tetapi IUD tidak memberikan perlindungan bagi penularan penyakit menular seksual (PMS). Saat ini sudah ada modifikasi lain dari IUD yang disebut dengan IUS (intra uterine system), bila pada IUD efek kontrasepsi berasal dari lilitan tembaga dan dapat efektif selama 12 tahun maka pada IUS efek kontrasepsi didapat melalui pelepasan hormon progestogen dan efektif selama 5 tahun. Baik IUD dan IUS mempunyai benang plastik yang menempel pada bagian bawah alat, benang tersebut dapat teraba oleh jari didalam vagina tetapi tidak terlihat dari luar vagina. Disarankan untuk memeriksa keberadaan benang tersebut setiap habis menstruasi supaya posisi IUD dapat diketahui.
 
 
 
Pil kontrasepsi dapat berupa pil kombinasi (berisi hormon estrogen & progestogen) ataupun hanya berisi progestogen saja. Pil kontrasepsi bekerja dengan cara mencegah terjadinya ovulasi dan mencegah terjadinya penebalan dinding rahim. Apabila pil kontrasepsi ini digunakan secara tepat maka angka kejadian kehamilannya hanya 3 dari 1000 wanita. Disarankan penggunaan kontrasepsi lain (kondom) pada minggu pertama pemakaian pil kontrasepsi.

Kelebihan & kekurangan dari masing-masing alat kontrasepsi
Setiap metode kontrasepsi pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, berikut kelebihan dan kekurangan dari metode kontrasepsi yang telah disebutkan diatas : 

No
Jenis
Kontrasepsi
Kelebihan
Kekurangan
1.





Kondom




  • Bila digunakan secara tepat maka kondom dapat digunakan untuk mencegah kehamilan dan penularan penyakit menular seksual (PMS)
  • Kondom tidak mempengaruhi kesuburan jika digunakan dalam jangka panjang
  • Kondom mudah didapat dan tersedia dengan harga yang terjangkau
  • Kekurarngan penggunaan kondom memerlukan latihan dan tidak efisien
  • Karena sangat tipis maka kondom mudah robek bila tidak digunakan atau disimpan sesuai aturan
  • Beberapa pria tidak dapat mempertahankan ereksinya saat menggunakan kondom.
  • Setelah terjadi ejakulasi, pria harus menarik penisnya dari vagina, bila tidak, dapat terjadi resiko kehamilan atau penularan penyakit menular seksual.
  • Kondom yang terbuat dari latex dapat menimbulkan alergi bagi beberapa orang.
2.
Suntik Kontrasepsi
  • Dapat digunakan oleh ibu yang menyusui.
  • Tidak perlu dikonsumsi setiap hari atau dipakai sebelum melakukan hubungan seksual.
  • Darah menstruasi menjadi lebih sedikit dan membantu mengatasi kram saat menstruasi.
  • Dapat mempengaruhi siklus mentruasi.
  • Kekurangan suntik kontrasepsi /kb suntik dapat menyebabkan kenaikan berat badan pada beberapa wanita.
  • Tidak melindungi terhadap penyakit menular seksual.
  • Harus mengunjungi dokter/klinik setiap 3 bulan sekali untuk mendapatkan suntikan berikutnya.
3.
Implan/Susuk Kontrasepsi
  • Dapat mencegah terjadinya kehamilan dalam jangka waktu 3 tahun.
  • Sama seperti suntik, dapat digunakan oleh wanita yang menyusui.
  • Tidak perlu dikonsumsi setiap hari atau dipakai sebelum melakukan hubungan seksual.
  • Sama seperti kekurangan kontrasepsi suntik, Implan/Susuk dapat mempengaruhi siklus mentruasi.
  • Tidak melindungi terhadap penyakit menular seksual.
  • Dapat menyebabkan kenaikan berat badan pada beberapa wanita.
4.
IUD/IUS
  • Merupakan metode kontrasepsi yang sangat efektif.
  • Bagi wanita yang tidak tahan terhadap hormon dapat menggunakan IUD dengan lilitan tembaga.
  • IUS dapat membuat menstruasi menjadi lebih sedikit (sesuai untuk yang sering mengalami menstruasi hebat).
  • Pada 4 bulan pertama pemakaian dapat terjadi resiko infeksi.
  • Kekurangan IUD/IUS alatnya dapat keluar tanpa disadari.
  • Tembaga pada IUD dapat meningkatkan darah menstruasi dan kram menstruasi.
  • Walaupun jarang terjadi, IUD/IUS dapat menancap ke dalam rahim.
5.
Pil Kontrasepsi/kb
  • Mengurangi resiko terkena kanker rahim dan kanker endometrium.
  • Mengurangi darah menstruasi dan kram saat menstruasi.
  • Dapat mengontrol waktu untuk terjadinya menstruasi.
  • Untuk pil tertentu dapat mengurangi timbulnya jerawat ataupun hirsutism (rambut tumbuh menyerupai pria).
  • Tidak melindungi terhadap penyakit menular seksual.
  • Harus rutin diminum setiap hari.
  • Saat pertama pemakaian dapat timbul pusing dan spotting.
  • Efek samping yang mungkin dirasakan adalah sakit kepala, depresi, letih, perubahan mood dan menurunnya nafsu seksual.
  • Kekurangan Untuk pil kb tertentu harganya bisa mahal dan memerlukan resep dokter untuk pembeliannya.
Selain jenis kontrasepsi di atas, terdapat juga metode kontrasepsi yang tidak menggunakan alat apapun yang biasa disebut dengan KB alami , yang dapat dilihat pada artikel selanjutnya.

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts